Jumat, 31 Oktober 2008

Kamis, 30 Oktober 2008

Profil Menteri Anton Apriantono

Anton Apriantono, Menteri Termiskin di Kabinet Indonesia Bersatu

Jawa Pos -- Ke Daerah, dengan Tiket Ekonomi, Nginap di Rumah Petani. Di Kabinet Indonesia Bersatu, Menteri Pertanian (Mentan) Anton Apriantono dijuluki sebagai menteri termiskin. Sebab, berdasar laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN), total kekayaannya "hanya" Rp 388.936 juta. Bagaimana kesehariannya?

RIDLWAN HABIB, Jakarta

Bikin janji untuk bertemu Anton Apriantono tidak terlalu sulit. Di antara menteri yang duduk di Kabinet Indonesia Bersatu, pria yang lama menjadi dosen di Institut Pertanian Bogor (IPB) itu termasuk yang paling mudah dihubungi melalui ponselnya.

Kemarin sore, Jawa Pos diberi kesempatan bertamu di rumah Anton di kompleks perumahan dinas para menteri, tepatnya di Jl Widya Chandra V. Begitu masuk ke halaman rumahnya, seorang petugas keamanan dengan tulisan nama Sukim di dadanya ramah mempersilakan masuk. "Cari Bapak ya, silakan langsung saja ke ruang tamu," ujarnya.

Halaman depan rumah dinas Anton tampak bersih. Aneka tanaman hias disusun rapi dalam pot yang berisi tanah liat. Tidak ada tanaman perindang besar, kecuali sebuah palem kipas yang ditanam di pojok pagar.

Berbeda dari rumah menteri lainnya, di garasi rumah Anton, hanya ada dua mobil yang diparkir. Yakni, Kijang abu-abu keluaran 1994 dan mobil dinas menteri Toyota Camry bernomor RI 24. Pemandangan tersebut berbeda dari rumah dinas menteri-menteri lain yang, selain berisi mobil dinas, terdapat beberapa mobil lain keluaran terbaru.

"Assalamu ʼalaikum, apa kabar?" kata Anton ramah yang muncul dari ruang tengah. Pria kelahiran 5 Oktober 1959 tersebut muncul dengan kemeja lengan panjang bercorak garis-garis. "Hari ini banyak tamu. Maklum, masih suasana Idul Fitri," ujarnya.

Dia menceritakan, selama Lebaran, keluarganya lebih banyak berada di Jakarta. Hanya hari pertama keluarganya berkunjung ke Serang dan Bogor, Jawa Barat.

Pada awal pembicaraan, dia lebih banyak menceritakan tentang kesibukannya sebagai menteri, sehingga waktu untuk keluarga berkurang. "Karena itu, setiap di rumah, saya manfaatkan betul untuk keluarga. Rasanya sih mereka tidak pernah mengeluh," ungkapnya.

Sejak menjadi menteri, Anton memboyong keluarganya tinggal di rumah dinas. Rumahnya di Bogor dibiarkan kosong. Di tengah mengobrol dengan Jawa Pos, putri tunggalnya, Sri Rahayu, masuk membawa secangkir teh. "Silakan diminum. Kebetulan, saat ini saya sedang puasa Syawal," kata menteri yang diusulkan Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) tersebut.

Ketika disinggung seputar kekayaannya berdasar LHKPN dan diumumkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dia hanya tersenyum. "Saya bersyukur dianggap begitu (disebut menteri termiskin). Pokoknya, kalau dibandingkan menteri lain, nggak mungkin bisa ngejar, apalagi sama Pak Ical (Menko Kesra Aburizal Bakrie yang dijuluki sebagai menteri terkaya dalam kabinet SBY, Red)," ujarnya lantas tertawa.

Dia menjelaskan, sejak menjadi dosen dan kepala laboratorium di IPB, Anton terbiasa menabung. Hasilnya, dia mampu membeli aset berupa tanah di Bogor. Kegemaran berhemat itu diteruskan sampai sekarang. "Sebagian berasal dari gaji dan uang perjalanan ke luar negeri. Itu pun sudah berlebih," tegasnya.

Suami Rossi Rozzana tersebut mengaku, kehidupannya saat masih menjadi dosen sudah cukup. "Apalagi sekarang, apa sih yang mau kita kejar? Makan saja tak lebih dari sepiring," katanya.

Sebagai menteri, dia mengaku digaji Rp 19 juta per bulan. Selain dari gaji, pendapatan Anton diperoleh dari honor menjadi narasumber di seminar. Sebelum menjadi menteri, dia memang sering diundang sebagai ahli di bidang kimia pangan. "Tapi, honorarium dari seminar biasanya dikelola staf," jelasnya.

Menurut doktor lulusan University of Reading, Inggris, tersebut, kunci perbaikan departemen yang dipimpinnya bermula dari diri sendiri. "Kalau pemimpin tak bisa jadi uswah (teladan, Red), jangan berharap anak buah mengikuti," ujarnya.

Anton lantas mencontohkan saat dirinya melakukan perjalanan dinas ke daerah menggunakan pesawat. Dia tidak pernah mau naik kelas bisnis. Dia selalu minta diberi tiket ekonomi. Demikian pula ketika harus menginap di suatu daerah. Anton tidak pernah mau diinapkan di hotel berbintang lebih dari tiga. "Kalau menterinya (pakai) ekonomi, anak buahnya nggak ada yang berani (di kelas) bisnis," ungkapnya lantas tersenyum.

Menurut dia, budaya Orde Baru, yakni daerah harus selalu menyambut pejabat pusat dengan servis VVIP, harus dikikis habis. "Saya lebih suka menginap di rumah petani daripada di hotel. Mereka itu orang yang apa adanya. Tidak ada yang dibuat-buat," tegasnya.

Dia lantas menceritakan pengalamannya ketika menginap di rumah salah seorang petani di Karawang. "Saat itu, atap rumahnya sudah mau roboh," katanya seraya tersenyum lebar.

Anton mengaku, saat ini dirinya sedang memperjuangkan budaya keterbukaan di departemen yang dipimpinnya. Salah satu contohnya, nomor HP-nya terbuka bagi seluruh anak buahnya. Termasuk, pegawai dan penyuluh lapangan di daerah. "Dari mereka, saya bisa tahu keluhan di lapangan. Termasuk, jika ada laporan korupsi, langsung saya minta ditindaklanjuti oleh Irjen (inspektorat jenderal, Red)," jelasnya.

Dia juga sering mengajak anak buahnya outbound (training di alam). "Kalau di alam, perilaku aslinya terlihat," ujarnya. Dua minggu sekali, dia menggelar rapat pimpinan yang diakhiri dengan masing-masing saling memberi nasihat. "Jadi, kalau tidak sesuai dengan yang diomongkan, orangnya malu," katanya.

Kesederhanaan tersebut Anton diakui sekretaris pribadinya, Dr Abdul Munif . "Saya sampai malu karena bapak sering ngotot pakai kelas ekonomi saat kunjungan ke daerah. Kadang-kadang, sampai saya akali dengan mengatakan tiket ekonomi sudah habis," ungkapnya.

Alumnus Bonn University, Jerman, yang mendampingi Anton sejak sebelum menjadi menteri itu mengaku, hal tersebut dilakukan untuk menjaga kehormatan Anton sebagai menteri. "Itu kalau kebetulan sedang bersama menteri lain atau ada tamu dari luar negeri. Kalau berangkat sendiri, hampir selalu ekonomi," jelasnya.

Saat mengunjungi daerah, Munif mengaku banyak pejabat dan bupati yang heran mengetahui kebiasaan Anton. "Awalnya, mereka (bupati dan pejabat daerah) heran. Tapi, dua tahun ini sudah biasa. Mereka malah berterima kasih," ujarnya.

Dia menyatakan, satu hal yang paling berkesan adalah perhatian Anton kepada anak buah. Di antaranya, Anton selalu mengingat nama dan kebiasaan-kebiasaan kecil stafnya. "Beliau tak risi mengirimkan ucapan selamat ulang tahun atau memberikan bantuan ketika ada yang punya gawe," ungkapnya. (*)

sumber: www.jawapos.com

Rabu, 29 Oktober 2008

PKS Berda'wah untuk Semua

PKS itu partai da'wah. Inilah yang dimaklumi oleh orang ramai. Baik kader, simpatisan, maupun orang-orang yang senantiasa mengamati gerak langkah PKS.

Ada yang gerah dengan klaim ini. Karena salah memaknainya. Dianggapnya PKS mengklaim, hanya PKS lah, yang berhak menyandang sebagai lembaga da'wah. PKS telah memonopoli da'wah sebagai miliknya saja. Padahal tidak demikian. PKS tidak memonopoli da'wah menjadi tugasnya sendiri. Da'wah adalah kewajiban setiap muslim. Jika demikian malah ringanlah tugas da'wah itu. Karena semua elemen masyarakat memikulnya.

Lalu apa sih da'wah itu?
Da'wah adalah mengajak manusia kepada Allah, dari gelapnya jahiliyah menuju cahaya Islam.

Jadi setiap orang dan lembaga, boleh berda'wah. Kalau semua orang berda'wah. Di parlemen, di legeslatif, yudikatif... wow betapa indahnya negeri ini.

Lalu siapa obyek da'wah? Setiap orang! Jadi berda'wah memang bukan hanya di masjid. Jadi berda'wah bukan hanya kepada aktifis masjid. Berda'wah bisa di pasar, bisa di bioskop, bisa di panggung musik. Bisa di kantor kelurahan, camat, bupati, walikota, gubernur, bahkan presiden. Bisa di lembaga LSM, gedung parlemen, dan sebagainya.

Maka kalau muncul iklan PKS dalam rangka sumpah pemuda, di mana ada gambar Bung Karno, salah satu founding father negeri ini. Tidak ada yang salah dalam langkah da'wah PKS ini. Karna cahaya Islam memang harus disyiarkan ke seluruh penjuru tanah air ini. Lewat berbagai sarananya.

Bagi yang belum pernah menyaksikan iklan itu, silakan simak di sini:


Ck.... ck... ck....
PKS memang untuk semua.

Memang sekarang jamannya PKS, Rek!

Allahu Akbar!

Choirul Asyhar
http://pks-world.blogspot.com

Minggu, 26 Oktober 2008

Menang Telak di Semua Kecamatan, Diani-Ru'yat

26-10-2008 09:14 WIB

BOGOR - Langkah Diani Budiarto kembali memimpin Kota Bogor sepertinya tak bisa terbendung lagi. Pria yang berpasangan dengan Achmad Ru'yat itu menang telak di semua kecamatan pada Pilwalkot Bogor yang berlangsung kemarin.

Baik real count maupun quick count yang dilakukan Radar Bogor maupun masing-masing tim sukses pasangan calon tetap memperlihatkan keunggulan Diani-Ru'yat.

Berdasarkan real count versi Radar Bogor hingga pukul 23:30 WIB tadi malam, Diani-Ru'yat unggul telak dengan meraih 245.859 suara (63,75 persen). Menyusul Dody-Erik pada urutan kedua dengan 59.603 suara (15,46 persen). Pun demikian dengan perhitungan versi KPU Kota Bogor, Diani-Ru'yat meraih 56.320 suara (57 persen), menyusul Dody Erik yang meraup 16.461 suara (17 persen).

Kepada Radar Bogor Diani mengingatkan, meskipun hasil sementara penghitungan suara menempatkan dirinya pada urutan pertama, namun dia tetap menghargai dan menunggu hasil resmi pengumuman KPU Kota Bogor. “Keputusan final ada di KPU Kota, jadi kita tunggu hasilnya” ujarnya merendah.

Ditanya soal syukuran bersama yang dilaksanakan oleh DPD Golkar, Diani mengatakan acara tersebut merupakan HUT Golkar dan bukan syukuran kemenangan. “Kehadiran saya di sini sebagai walikota Bogor dan mengenai syukuran kemenangan akan dikondisikan setelah pengumumuan pemenang oleh KPU. Sebab, bukan hanya Golkar yang mendukung saya, tetapi juga PKS dan PDIP,” tuturnya.

DO'A Kaget

Perolehan suara Diani-Ru'yat yang mencolok membuat kubu Dody-Erik terkejut. Mereka tak menyangka bakal kalah telak dari segi perolehan suara. Bahkan, basis atau kantong-kantong suara yang diklaim Dody-Erik bakal menang, ternyata kalah.

DO'A selama ini mengklaim memiliki basis massa di empat kecamatan, yaitu Bogor Utara, Bogor Tengah, Bogor Timur dan Bogor Selatan. Namun, klaim tersebut tak terbukti karena basis massa DO’A pada empat kecamatan ini Diani-Ru'yat yang menang. “Ini sungguh di luar dugaan kami. Tapi ini masih perhitungan sementara dan belum bisa menjadi patokan kemenangan,” ujar Dody.

Unggul Telak di 68 Kelurahan

Sementara itu, pasangan Diani-Ru'yat semakin tak terkejar oleh empat saingannya pada Pilwalkot Bogor. Pasangan yang diusung tiga partai besar, yakni PKS, Partai Golkar dan PDIP ini unggul hampir di seluruh kelurahan di enam kecamatan se-Kota Bogor. Perolehan suara pun melebihi target dari pasangan yang memiliki jargon Tulus Mengabdi.

Berdasarkan rekapitulasi perolehan suara sementara Petugas Pemungutan Suara (PPS) di 68 kelurahan, pasangan nomor urut 5 itu memperoleh 63,57% suara, pasangan Dody-Erik 15,46% suara, Syafei-Akik 8,64% suara, Ki Gendeng Pamungkas-Chusairi 6,73% suara dan terakhir pasangan Iis-Ahani 5,42% suara.

Meski KPU belum menetapkan hasil perolehan suara Pilwalkot, kemenangan sementara pasangan mendapat sambutan suka cita para pendukung, simpatisan dan relawannya.

Bahkan, mereka langsung menggelar konfrensi pers dengan mengundang wartawan media cetak maupun elektronik untuk mengumumkan kemenangan sementara Diani-Ru'yat, yang berlangsung di Ru'yat Center Jalan Pajajaran, kemarin.

Hadir pada acara itu Ketua DPD Golkar Cheppy Harun, Ketua DPC PDIP Tb Rafli Mukti, Ketua DPD PKS Yocie Gusman, Ketua Tim Sukses Diani-Ru'yat Berlin H Purba dan Sekretaris Tim Aly Yusuf, serta calon wakil walikota Bogor Achmad Ru'yat.

Ketua DPD PKS Yocie Gusman mengimbau pada para tim sukses, pendukung, simpatisan dan relawan Diani-Ru'yat untuk tidak melakukan euforia kemenangan yang berlebihan. “Mari kita sama-sama menjaga proses demokrasi ini dengan baik dan tidak ada euforia yang berlebihan,” tutur Yocie.
(rid/dei/dra/sep)-Radar Bogor

PKS Ajukan 8 Nama Capres

By Republika Contributor, Ahad 26 Oktober 2008 pukul 18:40:00

PKS Ajukan 8 Nama Capres

JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera mengajukan delapan nama calon pemimpin nasional dari Kader PKS yang akan dimajukan sebagai calon presiden setelah pemilu legislatif April 2009 mendatang."Sidang Majelis Syura PKS yang berlangsung sejak Jumat (24/10) sampai hari ini menetapkan delapan calon pemimpin nasional dari PKS," kata Ketua Majelis Syura PKS Hilmi Aminuddin di Jakarta, Minggu.

Delapan kader PKS itu adalah Hidayat Nur Wahid (Ketua MPR), Tifatul Sembiring (Presiden PKS), Salim Segaff Al Jufri (Dubes RI di Saudi Arabia), Anis Matta (Sekjen PKS), Irwan Prayitno (Ketua Komisi X DPR RI), Suharna Surapranata (Ketua Majelis Pertimbangan Pusat), Sohibul Iman (Ketua DPP bidang ekuin), dan Surahman Hidayat (Ketua Dewan Syariah DPP).

Majelis Syura PKS akan memilih satu orang dari delapan kader tersebut untuk diajukan sebagai capres setelah diketahui hasil pemilu legislatif mendatang."Majelis Syura akan bersidang kembali setelah pemilu legisllatif untuk menentukan kata akhir dari delapan kader ini," kata Hilmi.

Sementara itu, Tifatul Sembiring menjelaskan bahwa sidang Majelis Syuro juga telah memutuskan sikap politik PKS, antara lain siap berkoalisi dengan partai politik manapun yang reformis, anti korupsi, sungguh-sungguh berjuang untuk kesejahteraan rakyat dan mampu mengelola pemerintahan dan negara secara profesional."Tidak mungkin satu partai maju sendiri. PKS siap berkoalisi dengan siapapun setelah hasil Pemilu diketahui kursi masing-masing partai. Kita lihat komposisi suara yang didapat partai lain," katanya.

Tifatul membantah PKS telah menjalin kesepakatan koalisi dengan partai politik lain seperti Golkar. Mengenai ketentuan syarat pengajuan capres dalam RUU Pilpres, PKS cenderung mengajukan angka 30 persen agar pemilu presiden berjalan satu tahap saja."Dalam situasi krisis ekonomi seperti ini, kami ingin hanya ada satu putaran sehingga bisa menghemat Rp700 miliar," kata Tifatul.ant/kp

Jumat, 24 Oktober 2008

Telat Datang, Duduk di Barisan Belakang

Hidayat tiba sekitar pukul 11.30 WIB dengan mengenakan batik lengan panjang. Setelah duduk di kursi bagian belakang, Hidayat langsung menyalami wartawan yang ada disebelahnya. Wartawan itu langsung kaget.

Jakarta - Ketua MPR Hidayat Nur Wahid datang terlambat pada acara pembekalan caleg nasional PKS. Hidayat langsung masuk ke ruangan dan duduk di kursi barisan belakang, yang merupakan barisan wartawan.

Hidayat tiba sekitar pukul 11.30 WIB dengan mengenakan batik lengan panjang. Setelah duduk di kursi bagian belakang, Hidayat langsung menyalami wartawan yang ada disebelahnya. Wartawan itu langsung kaget.

“Wah aku kaget juga pas dia duduk di sampingku,” ujar seorang wartawan kepada detikcom, di Komplek Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (3/9/2008).

Sadar Hidayat duduk di bagian belakang, beberapa kader PKS menyalami Hidayat dan mengucapkan selamat datang dengan bahasa Arab. Seorang kader sempat mempersilakan Hidayat untuk duduk di depan, tapi ditolaknya.

“Biar saja, terlambat duduknya di belakang,” kata mantan Presiden PKS itu menanggapi tawaran tersebut.

Ketika ada wartawan yang mencoba memanfaatkan kesempatan tersebut untuk wawancara, Hidayat menolak dengan menunjuk ke arah depan. Itu artinya Hidayat ingin menyimak dahulu ttausiyah dari Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminudin.

Namun sampai Presiden PKS Tifatul Sembiring memberikan tausiyahnya, Hidayat menolak juga ajakan Tifatul untuk pindah ke kursi bagian depan. Hidayat pun tetap duduk di belakang sampai acara selesai.(ddt/nik)

Kamis, 23 Oktober 2008

Kalau SBY turunkan Harga BBM, usulkan masuk MURI

Harga BBM naik karena UU Migas memungkinkan pemerintah menaikkannya jika harga minyak dunia mencapai USD 100 lebih. Lha, sekarang harga minyak dunia turun.... ya opo , rek konsekuensinya menurut UU tersebut? - (ca)

berita terkait:

Hidayat Nurwahid Gulirkan Wacana Penurunan

"Pemerintah perlu berlaku arif dan menurunkan harga BBM," kata Hidayat Nur Wahid usai menghadiri halal bihalal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kalimantan Barat di Pontianak, Kamis.

Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan, wacana penurunan harga BBM bersubsidi di dalam negeri perlu terus digulirkan untuk menyesuaikan dengan harga minyak mentah di pasar internasional.

"Pemerintah perlu berlaku arif dan menurunkan harga BBM," kata Hidayat Nur Wahid usai menghadiri halal bihalal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kalimantan Barat di Pontianak, Kamis.

Namun, lanjut dia, perlu dicermati pula secara terus-menerus karena permasalahan tidak hanya terkait dengan harga BBM turun, tetapi masalah global yang terjadi saat ini merusak tatanan ekonomi dunia. "Penurunan itu sambil mewaspadai gejolak yang terjadi di tingkat global," kata Hidayat Nur Wahid.

Ia mengaku sangat mendukung penurunan harga BBM dalam negeri karena di tingkat global harganya juga terus mengalami penurunan. "Saya kira penting untuk terus diwacanakan dan komitmen pemerintah melakukannya," kata dia.

Ia juga menuding krisis keuangan global yang terjadi saat ini karena sikap Presiden Amerika Serikat Goerge Walker Bush yang membiarkan liberalisasi pasar terlalu bebas.

"Ini kesalahan rakyat Amerika Serikat dalam memilih pemimpin," katanya. Kesalahan itu membuat tragedi di berbagai belahan dunia, antara lain kekacauan yang melanda Irak hingga sekarang.

Harga minyak mentah telah mengalami penurunan lebih dari 50 persen sejak harga mencapai rekor tinggi di atas 147 dolar pada Juli lalu, terutama disebabkan kekhawatiran permintaan energi dari negara-negara industri maju yang tengah mengalami pelemahan pertumbuhan ekonominya, seperti Amerika Serikat.

Jumat, 17 Oktober 2008

PKS Memang Selalu Duluan

KPU: PKS Memang Selalu Duluan

Sehingga tidak berlebihan apabila Ngaliman, anggota KPU yang baru datang spontan mengatakan “PKS memang selalu duluan” seraya menyalami rombongan dari PKS.


PK-Sejahtera Online: Di saat beberapa partai masih saling cakar memperebutkan nomor urut, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) justru melakukan silaturahmi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam sekaligus menyerahkan kelengkapan berkas-berkas para calegnya pada Sabtu (13/9)

Penyerahan berkas yang diserahkan ini mengukuhkan PKS Kota Batam sebagai partai yang selalu pertama. Pada musim pengajuan daftar caleg, PKS menjadi partai pertama yang mengajukan. Tradisi ini pun berlanjut di saat menyerahkan kelengkapan berkas para calon wakil rakyat tersebut di Kantor yang terletak di kawasan Sekupang. Sehingga tidak berlebihan apabila Ngaliman, anggota KPU yang baru datang spontan mengatakan “PKS memang selalu duluan” seraya menyalami rombongan dari PKS.

Rombongan PKS yang terdiri dari Ketua PKS Batam, Ir. Riky Indrakari, Sekretaris, Syaifuddin Fauzi dan lainnya langsung diterima oleh Ketua KPU Batam, Hendryanto dan Ketua Pokja Pencalonan DPRD, Zaenuddin bersama para stafnya.
Sementara itu empat berkas yang diletakan kotak plastik sesuai jumlah dapil itu satu demi satu diperiksa ulang kelengkapan administrasi, yang diantaranya adalah Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dan Medical Check ini oleh Zaenuddin dan beberapa stafnya

Di tempat yang sama, Riky mengatakan, dari 43 nama yang didaftarkan tidak ada perubahan mencolok. Tidak ada perubahan nomor-nomor jadi, yang ada hanya penyesuaian komposisi kuota 30 persen untuk melengkapi sistem zipper, terang Riky

PKS Batam optimis, Pemilu 2009 bakal mendulang suara yang signifikan, karena selain sudah terkenal dengan partai yang bersih juga didukung oleh kesolidan kader yang teruji. Ketua Bapilu PKS Batam, Prijanto mentargetkan minimal 12 kursi akan dapat diraih. (ibnus

Ketika Banteng Masuk Kandang PKS

Tulisan menarik dari kecamatan Piyungan di Jogya. Dari generasi muda yang action da'wahnya penuh inspirasi....

Semoga mengispirasi kita semua....

Banteng Muda Ngandang ke PKS

By: Abu Hasan
“Aku paling benci sama partai islam,” ujar Eko Partomo padaku.
“Tapi itu tempo dulu sebelum aku kenal pks,” sambungnya mengawali cerita di suatu malam.
“Terus, gimana ceritanya kamu bisa kenalan dengan pks?” saya mencoba menyelidik layaknya seorang jurnalis.
“Temenmu itu lho, Bimo Sakti, yang sering mengajakku ikutan kegiatan pks, padahal waktu kampanye 2004 kemarin saya aktif di PDIP,” urai anak muda dari dusun Klenggotan Srimulyo ini.
-----
“Asllamvalkm,ms.ni eko, nanti sore mau ngambl poster hamas. mau dipasng di ngangkruk. trus ms klo ada minta bendra hamas besar. mau dipasng di klenggotan.” Pesan SMS yang banyak salah ketik itu mampir di-hp-ku jam 11.28 Rabu (15/10). Saya pun mengiyakan karena memang masih ada satu poster print outdoor HAMAS yang luamayan besar.

Sebagai flashback, di Piyungan kami (PKS) membuat ‘wadah’ untuk menampung anak-anak muda ‘preman berhati suci berghiroh tinggi’ (ini istilah saya aja). Wadah itu kami namakan HAMAS, yang punya dua akronim (HAMAS: Himpunan Anak MudA pkS. HAMAS: Hidup muliA atau MAti Syahid).

HAMAS dimaksudkan untuk megubah image bahwa pks hanya untuk anak muda yang alim dan sholih 'saja', sedang anak-anak muda yang ‘belum’ alim, urak-urakan, tidak ada tempat di pks. Kami punya niat ingin menjadikan pks sebagai rumah besar untuk siapa saja yang menginginkan kebaikan negeri ini.

Maka, setelah mengetahui latar belakang ‘aliran politik’ dan kecenderungan dari Mas Eko ini, saya mengajaknya bergabung dengan HAMAS. Antusias sekali Mas Eko menyambut ajakan itu, bahkan dia rela merogoh koceknya untuk membeli kaos HAMAS bersubsidi. (Duhai, seandainya uangku melimpah, tentu akan kubikin sebanyak mungkin kaos HAMAS dan dibagikan gratis untuk anak-anak muda di Piyungan terutama).

Karena masalah pendanaan ini, permintaan kaos dan bendera besar besar HAMAS (sudah banyak yang minta) terpaksa belum bisa kami penuhi. Saya yakin, seandainya problem 'pengadaan' ini terselesaikan, akan banyak 'Banteng-Banteng Muda' dan 'GPK-GPK' yang akan ngandang dan nongkrong di PKS.

Sabtu, 11 Oktober 2008

Buldoser PKS

Tulisan ini judul aslinya adalah PKS Menjawab Hujatan. Tapi saya pungut di blog ini dengan judul buatan saya sendiri. Tentu isinya tidak berubah, silakan menikmati:

Oleh Abu Awlaadih*
http://pkspiyungan.blogspot.com/2008/10/pks-menjawab-hujatan.html

----------
PKS tidak peduli nasib tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.
Parpol bernomor 8 ini tidak banyak berbuat mengatasi pengangguran.
Banyak anak putus sekolah, tapi kader partai yang katanya peduli orang miskin ini diam saja.
Puluhan kecaman lain pun mengguyur parpol berwarna khas kuning-hitam itu.
----------
Wajar saja, apa yang bisa dilakukan si bulan sabit kembar itu dengan perolehan suara sekitar 7% di pemilu 2004 lalu? Tidak banyak. Ini ibarat PKS hanya dapat cangkul dan palu untuk membangun bangunan raksasa bernama Indonesia yang morat-marit ini. Sedikit yang bisa dilakukan PKS, jadi harap maklum adanya.

Akan tetapi, kecaman dan hujan kritik tersebut tentu sangat bermanfaat bagi PKS. Ini bisa membakar tekad kader dan simpatisannya untuk membangun kekuatan lebih besar, sedahsyat dan setangguh buldoser. PKS perlu buldoser untuk membenahi tanah air Indonesia, sebab palu dan cangkul tidaklah cukup.

PKS sudah terwarnai corak buldoser, hitam kuning. Namun berseragam warna ala buldoser saja tidaklah memadai tanpa sopir dan surat ijin mengemudi (SIM) buldoser. Dan setelah dihitung-hitung, ternyata PKS butuh 20% supir buldoser berSIM resmi, alias anggota legislatif di pemilu 2009.

Angka 20 persen ini bukan asal sebut. Dengan sistem demokrasi, perolehan suara 7% saja tidak mencukupi. Kebijakan-kebijakan bagus yang memihak rakyat kandas lantaran tidak disetujui anggota legislatif lain yang tidak setuju. Apalagi kalau harus adu pemungutan suara untuk menggolkan kebijakan yang tidak disukai para koruptor dan penerima suap itu.

Jadi, 20% adalah angka yang realistis. Dengan begitu, PKS tidak akan lagi sekedar nampang dengan kaos dan bendera berwarna buldoser, tidak lagi hanya berkoar-koar selantang gemuruhnya buldoser, atau sok berlagak besar seperti badannya buldoser saja. Tapi dengan 20%, PKS insya Allah akan benar–benar punya buldoser dan para supir handalnya yang dipercaya rakyat.

Buldoser adalah kendaraan yang bergerak merayap, yakni sejenis traktor dengan ban-rantai yang mengelilingi roda bergigi. Kendaraan berat ini dilengkapi bilah logam berukuran besar untuk mendorong dan memindahkan tanah, pasir, reruntuhan bangunan, dll. dalam jumlah besar, dalam kegiatan membangun konstruksi.

Buldoser tergolong dalam alat berat yang biasa diistilahkan juga dengan kendaraan teknik, perangkat konstruksi, kendaraan pengangkut tanah, peralatan berat, dan semacamnya. Di dunia ada banyak perusahaan pembuat alat berat. Di antara yang terkenal adalah Caterpillar (AS), Komatsu (Jepang), Atlas Copco (Swedia), Liebherr (Jerman) dan Hyundai (Korea Selatan).

Perusahaan-perusahaan tersebut memproduksi kendaraan-kendaraan berat yang dicat dengan warna khas PKS: hitam dan kuning. Bahkan ada buldoser yang selain berbalut warna PKS, juga diberi kode merek yang mengandung angka 8, nomor urut PKS. Sebut saja buldoser jenis D8T buatan Caterpillar AS, yakni traktor dengan rantai pada rodanya.

Buldoser D8T ini dirancang untuk tugas berat. Rancang-bangunnya yang awet dilengkapi pula dengan mesin jenis C15 untuk pekerjaan yang tangguh. Menurut pembuatnya, www.cat.com, Buldoser D8T ini hemat bahan bakar sehingga memerlukan biaya penggunaan yang rendah. Selain itu, buldoser D8T dilengkapi teknologi ACERT yang bekerja di titik pembakaran guna mengoptimalkan daya-guna mesin dan pelepasan gas buangan yang rendah.

Teknologi ACERT diperkenalkan pada tahun 2003 dan mencakup 4 sistem utama: manajemen udara, pembakaran presisi, elektronik berteknologi canggih, dan pasca-penanganan efektif. Keempat sistem ini bekerja bersama dalam rangka mengurangi partikel dan gas-gas pencemar udara, serta pada saat yang sama mempertahankan keandalan dan ketahanan mesin.

*Abu Awlaadih, onenosed@googlemail.com

http://pkspiyungan.blogspot.com/2008/10/pks-menjawab-hujatan.html

Semoga buldoser PKS juga secanggih D8T ini. Atau bahkan lebih dahsyat.... Amiin.

Jumat, 10 Oktober 2008

PKS Buka Lapangan Kerja Untuk Tetangga

"Membuka lapangan kerja merupakan program dari DPD Depok yang telah ada sebelumnya. Yaitu pembuatan pupuk kompos yang melibatkan masyarakat sekitar."

PK-Sejahtera Online: Program Gerakan Peduli Tetangga (GPT) yang digalakkan Partai Keadilan Sejahtera sejak Ramadan, rencananya akan terus dilanjutkan oleh PKS. Sejumlah kegiatan telah diusulkan. Salah satunya, membuka lapangan pekerjaan untuk para tetangga terdekat.

"Besok (hari ini) kita akan rapat di DPP membahas launching Gerakan Nasional Peduli Tetangga ini sukses atau tidak," kata Humas PKS Ahmad Mabruri, kepada INILAH.COM, Senin (6/10).

Di dalam rapat nanti, kata Mabruri, perwakilan DPD PKS se-Indonesia akan memberikan usulan terkait kegiatan-kegiatan konkret yang akan dicanangkan oleh PKS dalam masa kampanye Pemilu 2009. Ide-ide para kader nanti tidak akan jauh dari program-program yang telah dicanangkan sebelumnya oleh setiap DPD.

Salah satu usulan yang mengemuka adalah pembukaan lapangan kerja di lingkungan masing-masing.

"Membuka lapangan kerja merupakan program dari DPD Depok yang telah ada sebelumnya. Yaitu pembuatan pupuk kompos yang melibatkan masyarakat sekitar. Nanti akan ada banyak usulan. Semua lebih kepada pemberdayaan umat nantinya," jelasnya.

http://inilah.com/berita/politik/2008/10/07/53309/pks-buka-lapangan-kerja-untuk-tetangga/


Pengirim: Ningsih Update: 07/10/2008 Oleh: Ningsih

Kamis, 09 Oktober 2008

Gubernur Heryawan Tolak 200 Parcel Iedul Fitri

Meski tidak ada larangan pejabat menerima parcel, Heryawan memilih menolaknya untuk menghindari konflik kepentingan atau ewuh pakewuh di kemudian hari. Ia bahkan mulai membangun budaya baru dimana pejabat memberikan bingkisan lebaran kepada rakyatnya.

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menolak sedikitnya 200 paket parcel yang dikirim berbagai kalangan ke Gedung Pakuan. Dalam keterangannya, Heryawan mengatakan penolakan tersebut dilakukan untuk menghindari kemungkinan adanya unsur suap (riswah) melalui pemberian parcel terkait jabatannya sebagai Gubernur.

Meski tidak ada larangan pejabat menerima parcel, Heryawan memilih menolaknya untuk menghindari konflik kepentingan atau ewuh pakewuh di kemudian hari. Ia bahkan mulai membangun budaya baru dimana pejabat memberikan bingkisan lebaran kepada rakyatnya.

Sementara itu Ajudan Gubernur, Ade mengatakan, biasanya di masa lalu setiap Lebaran ataupun hari ulang tahun Gubernur, sedikitnya 250 parcel di kirim ke Gedung Pakuan. Parcel yang dikirim pun sangat beragam mulai dari makanan, pakaian, hingga barang-barang elektronik, dan benda-benda antik. Kebijakan Gubernur Heryawan untuk menjaga jarak dengan pihak kepentingan tertentu seperti halnya pengusaha membuat mereka ragu untuk mengirim parcel.

Seperti diakui Heryawan, sejak menjabat sebagai Gubernur Ia tidak pernah bertemu dengan pengusaha kecuali dalam acara formal. Pertemuan informal dihindari karena seringkali dimanfaatkan sebagai ajang loby atau alat mencari legitimasi pengakuan kedekatan pengusaha dengan Gubernur.

"Saya tidak memiliki beban apapun dalam mengambil kebijakan, karena saya tidak terkait hal-hal semacam suap apalagi korupsi," ujar Heryawan.

Secara terpisah, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar mengakui sebetulnya tidak ada larangan pejabat menerima parcel. Menurut Antasari terkait parcel untuk pejabat, KPK sendiri hanya menyampaikan himbauan agar pejabat menghindari parcel dan sebaiknya justeru pejabat memberikan pacel untuk rakyat atau bawahannya.

Namun demikian, jika ada pejabat yang menerima parcel dan pemberian tersebut terindikasi suap, gratifikasi atau terkait erat dengan jabatan yang disandangnya, si pejabat harus melapor ke KPK. Laporan selambat-lambatnya 30 hari setelah menerima pemberian tersebut.

"Inisiatif memang datangnya dari pejabat yang bersangkutan. Namun harus diingat, KPK tidak tidur, kami terus mengawasi gerak-gerik pejabat," ujar Antasari.
[setia lesmana]

Pengirim: Ningsih Update: 08/10/2008 Oleh: Ningsih

Selasa, 07 Oktober 2008

Narasi Baru Partai Keadilan Sejahtera


Kompas, Selasa, 7 Oktober 2008 | 03:00 WIB

Menjelang Pemilu 2009, masyarakat mungkin akan melihat penampilan yang berbeda dari Partai Keadilan Sejahtera atau PKS. PKS yang dikenal sebagai partai dakwah ini melakukan perubahan diri dengan mengenalkan narasi baru yang mulai digelorakan sejak Mukernas PKS di Bali pada awal tahun ini.

Masyarakat mungkin masih mengingat PKS dengan penampilan massa PKS yang ber-gamis, baju koko, dan lagu-lagu nasyid. Meski penampilan budaya semacam ini tidak sepenuhnya hilang, masyarakat akan melihat keragaman dalam penampilan massa PKS.

Setiap orang mungkin juga masih mengingat dengan baik bagaimana cara massa PKS ketika berdemonstrasi. Meskipun selama empat tahun terakhir sangat jarang PKS menerjunkan massa, apa yang ditampilkan PKS sudah cukup terekam dalam ingatan kolektif masyarakat.

Kehadiran PKS memang bukan sekadar memperkenalkan diri sebagai partai dakwah, tetapi juga lengkap dengan budaya, gaya berpakaian, bahkan musik. Melalui budaya yang ditampilkan inilah masyarakat mengenal PKS dan langsung menganggap PKS sebagai partai eksklusif.

Pandangan ini, menurut Sekretaris Jenderal PKS M Anis Matta, tentu saja tidak betul. Apalagi, saat ini massa PKS tidak hanya mengenal nasyid, tetapi musik pop juga menjadi hal yang biasa. Bahkan, lagu kelompok Slank, Ungu, the Rock, dan Letto juga akrab di telinga pendukung PKS.

Adanya perubahan ini bukan berarti massa PKS sudah berubah. Perolehan suara PKS pada Pemilu 2004 telah menambah warna massa PKS. Elite PKS juga menyadari bahwa untuk menjadi partai besar dan mendapat dukungan luas harus membuka diri.

Masuknya pendukung-pendukung baru dalam keluarga besar PKS memang membuat massa PKS lebih beragam. "Keragaman ini anugerah yang harus disyukuri," ujar Anis Matta beberapa
waktu lalu.

Meskipun demikian, sejumlah aktivis Islam, bahkan juga sebagian masyarakat, tetap meragukan efektivitas perubahan penampilan ini terhadap perolehan suara PKS. Pasalnya, PKS dinilai sudah terlalu kental budayanya.

Namun, perubahan itu sudah berjalan dan tetap akan dilakukan. PKS, yang pada pemilu lalu mengangkat tema Bersih dan Peduli, akan menegaskan lagi tema ini dalam pemilu mendatang dengan Bersih, Peduli, dan Profesional.

Program peduli di antaranya dikembangkan dengan kepedulian terhadap kondisi tetangga. Artinya, setiap kader PKS diminta memiliki kepedulian terhadap tetangga di sekitarnya. Melihat apa kesulitan yang dihadapi dan sedapat mungkin membantu mencari solusinya.

"Membantu ini tidak harus dengan uang, tetapi dengan tawaran alternatif jalan keluar," ujarnya.

Menurut Anis Matta, sudah saatnya bagi PKS untuk menampilkan diri dalam wujud kebangsaan yang lebih kental agar masyarakat tidak ragu lagi dengan PKS. "Apalagi, masyarakat saya kira masih yakin dengan bersihnya kader-kader PKS selama duduk di legislatif dan eksekutif. Inilah keunggulan PKS yang harus diperkuat," ujarnya.(IMAM PRIHADIYOKO)

Jumat, 03 Oktober 2008

PKS Jepang Mukhoyam di Gunung Fuji

Kader PKS berhasil menaklukkan gunung Fuji di Jepang. Jauh-jauh hari sebelumnya, corak PKS bahkan telah mewarnai lautan dalam.

PKS Jepang membuka sembako murah dan posko bencana untuk warga Jepang? Ah rasanya tidak banyak gunanya, pemerintah Jepang sudah lebih profesional menangani kesejahteraan warganya dan menanggulangi bencana dengan cepat.

Tapi bukan kader PKS kalau bukan tidak banyak akal. Asal tahu saja PKS Jepang, yang bersitus di http://keadilan-jepang.org/, memiliki buletin Nurani Keadilan dan Radio Suara Keadilan.

Lebih nekad lagi, mereka berhasil sampai di ketinggian gunung Fuji di Jepang. Mereka pun mengibarkan bendera PKS di gunung Fuji, seperti yang bisa dilihat di Youtube: http://www.youtube.com/watch?v=hIQXdCiFd2s .

Sudah pasti di gunung Fuji tidak ada warga Indonesia atau Jepang yang bisa diajak nyoblos nomor 8 di pemilu 2009 nanti. Lalu kenapa naik gunung Fuji segala? Selain melatih kebugaran, itulah simbol ketangguhan, tekad baja, dan ketangkasan para kader PKS yang muda, kuat, prima dan tangguh.

Sumber: www.pk-sejahtera.org