Senin, 29 September 2008

PKS Luar Angkasa

Posted by: Eko MP, di milist keadilan4all@yahoogroups.com

Partai Keadilan Sejahtera punya banyak cabang di luar negeri, seperti Jerman, AS, Jepang, Inggris, Australia, Malaysia, Mesir dan Swedia. Tapi belum banyak yang tahu keberadaan PKS luar angkasa.

Yang paling tahu tentang PKS di luar angkasa ini bukan politikus atau kalangan awam. Bahkan KPU dan dewan pimpinan pusat Partai Keadilan Sejahtera, pertai bernomor 8, di Jakarta kemungkinan besar tidak tahu kalau ada PKS nun jauh di luar angkasa sana.

Sebelum membahas lebih jauh tentang PKS ruang angkasa, lupakanlah bahasan kasak kusuk politik Indonesia. Agar paham PKS yang satu ini, orang harus tahu dulu apa itu quasar. Quasar adalah sejenis benda langit yang sangat kecil, namun sangat terang benderang dan jauh sekali jaraknya dari bumi, biasanya sejauh jarak jutaan tahun cahaya.

Istilah quasar berarti quasi-star atau menyerupai bintang, namun tidak dapat dikatakan bintang yang sebenarnya. Quasar jenis biasa menghasilkan lebih banyak cahaya per detiknya dibandingkan cahaya pancaran sebuah galaksi bintang secara keseluruhan. Pancaran quasar ini terjadi dari suatu ruang yang barangkali sekecil tata surya kita.

Para astronom sudah banyak menemukan quasar. Mereka memberi nama quasar bermacam-macam. Di antaranya adalah quasar yang dijuluki PKS 0637-752. PKS luar angkasa ini sedemikian jauhnya sehingga yang terlihat oleh manusia di bumi adalah penampakannya 6 juta tahun cahaya yang lalu.

Menurut observatorium Chandra X-Ray, PKS 0637-752 adalah quasar yang sangat terang. Cahaya berkekuatan 10 triliun kali matahari dipancarkannya dari ruang berukuran lebih kecil dari tata surya kita. Sumber energi luar biasa ini dipercaya berasal dari lubang hitam berukuran maharaksasa.

Minggu, 28 September 2008

PKS Arab Saudi: Bukber dengan TKI

Pengirim : El Chosal

Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada Ramadahan tahun ini PKS Komisariat Riyadh kembali percaya diri mengadakan kegiatan Ifthar Jama'i (buka puasa bersama), diselenggrakan pada hari Jum'at, 19 Ramadhan 1429 H (19 September 2008 M), bertempat di peristirahatan al-Majid, Riyadh, Arab Saudi.

Disamping sebagai agenda rutin tahunan Komisariat, kegiatan ini bertujuan untuk merekatkan tali ukhuwah dan memberikan spirit kepada para kader dakwah -yang notabene para TKI- yang ada di kota Riyadh dan sekitarnya, agar mesin dakwah terus bergerak di tengah-tengah kesibukan kerja sebagai TKI, dan jihad siasah dapat kita menangkan, demi terwujudnya Indonesia yang berkeadilan dan bermartabat. Hal ini sesuai dengan tema yang diusung panitia Ifthar tahun ini, yaitu "Eratkan tali ukhuwah, gerakkan mesin dakwah, dan menangkan jihad siyasah."

Kegiatan yang menjadi garapan devisi dakwah Komisariat ini diikuti oleh sekitar 500 orang, berasal dari kader Partai dan para TKI yang telah menjadi simpatisan PKS. Hadir pula beberapa asatidz dan tokoh masyarakat Indonesia yang bermukim, di kota Riyadh. Tak ketingglan, aktifis dakwah dari ummahat, juga terlibat aktif dalam kegiatan ini (pada ruangan yang terpisah). Bahkan tak sedikit dari mereka yang memboyong putra-putrinya untuk hadir meramaikan acara ini. Jadilah kegiatan ifthar jama'i seperti acara reuni keluarga besar PKS se-kota Riyadh. Mereka berbaur menyatu dengan para TKI.

Kegiatan berbuka puasa yang dilaksanakan Partai Dakwah, tentu agak berbeda dengan yang lain. Tidak sekedar pahala tafthir shiyam dan pahala silaturrahim yang dikejar, tapi kegiatan ini juga diisi dengan aktititas postitif yang dapat mencerahkan dan menggugah semangat para aktifis dakwah. Dakwah harus tetap berjalan, di sela-sela kesibukan kerja sebagai TKI. Demikian obsesi panitia penyelenggara. Oleh karenanya, setalah Ketua Umum Komisariat (Ust. Hidayat Mustafid, MA) menyampaikan kata pembuka dan taujih siyasah, panitia menghadirkan Ketua Umum PKS Perwakilan Saudi Arabia, Ust. Abdullah Haidir, Lc untuk menjadi pembicara utama pada acara ini.

Pada kesempatan tersebut, tokoh Partai Dakwah Arab Saudi yang namanya masuk daftar caleg PKS Pusat pada pemilu mendatang ini, dengan cukup cerdas mengulas pentingnya para kader dakwah menerapkan perilaku dan sikap adil dalam hidup dan kehidupan sehari-hari, baik terhadap dirinya, keluarganya, mapun terhadap majikannya. Juga tak kalah penting, bersikap adil dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, termasuk dalam hal memilih kepemimpinan nasional nanti.

Rangkaian kegiatan ifthar diakhiri dengan berbuka puasa bersama ditengah lapangan, lalu dilanjutkan dengan shalat maghrib berjamaah.

Sumber:
http://pkspiyungan.blogspot.com

DPRa PKS Srimartini Sumbang Air Bersih

http://pkspiyungan.blogspot.com/2008/09/dpra-pks-srimartani-sumbang-air-bersih.html

Kegiatan menarik dari sebuah Desa di Yogyakarta.

Semangat sebuah Desa untuk kemenangan Da'wah Islam... Allahu Akbar! (choirul, pks-world)

Reporter: Abu Hasan

BULUSARI - Musim kemarau kali ini benar-benar dirasakan berat oleh warga Bulusari Srimartani Piyungan. Mereka terpaksa harus menyisihkan uang belanja yang pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Hal ini yang disampaikan kepala dusun Bulusari Bapak Alex kepada Tim DPRa PKS Srimartani yang bersilaturohim ke rumah beliau.

Masih adanya 'derita wong cilik' seperti ini yang menyebabkan kader-kader muda PKS rela 'membuang romantisme anak muda' dan memilih menerjunkan diri dengan kemampuan yang ada untuk bisa 'mengobati luka' dan memberi setetes embun harapan.

Maka, setelah disyurokan di Korwil 1, DPRa PKS Srimartani sepakat untuk sedikit meringankan derita itu dengan memberi shodaqoh berupa pemberian air bersih gratis sebanyak 2 truk kontainer. Satu kontainer untuk kebutuhan warga dan satunya lagi untuk keperluan masjid.

Kamis 25 September kemarin, Ketua DPRa PKS Srimartani Rusdi Martono langsung menyerahkan bantuan air kepada warga dusun Bulusari Srimartani yang secara simbolis diterima oleh Bapak Kepala Dusun Bulusari.

Kami membatin, seandainya kekuasaan ada di tangan PKS, tentu bukan hanya 2 tangki truk air yang bisa kami berikan.

"Ya Allah, terimalah amal kami yang sedikit ini."
"Ya Allah, maafkan atas kelemahan kami ini."

Aku Mau Mencium Aroma Ketaqwaan itu…

(Renungan Detik-Detik Akhir Ramadhan)

Hari ini 29 Ramadhan 1429H.
Berarti sehari lagi Ramadhan menggenapkan kunjungan 30 harinya dalam kehidupan kita saat ini. Karena insya Allah 1 Syawal jatuh pada 1 Oktober 2008.

Apakah yang kita rasakan selama hampir sebulan menjalankan perintah shaum Ramadhan? Allah menjanjikan jika kita shaum ramadhan maka ”la’allakum tattaquun”. Kita akan menjadi orang yang bertaqwa. ”La’alla” adalah harapan yang pasti terjadi, kata sebuah kajian bahasa dan tafsir.

Sekali lagi, apakah kepastian itu terjadi pada kita? Diluar berbagai tingkatan derajat taqwa, apakah kita telah mencium aroma ketaqwaan itu pada diri kita. Saya merasakannya! Dan ini juga ada pada diri Anda. Jika pembaca menjalani shiamurromadhon dengan lurus.

Ini bukan ge-er atau merasa ’sok suci’. Karena saya melihat ciri-cirinya itu ada pada diri para shoimiin.

Mari kita buka mushaf Al Qur’an kita. Buka Surat Ali Imran ayat 133. Mari kita baca ayatnya............... Lalu kita baca artinya:

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabb-mu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,

Wow, Alhamdulillah. Subhanallah.

Dengan shaum kita jadi bertaqwa. Dengan taqwa kita mendapatkan ampunan Allah. Tak hanya ampunan. Tapi juga surga seluas langit dan bumi. ... Lupakan rumah tipe 21 di Cikarang. Lupakan rumah tipe 45 di Tangerang, tipe 70 di Bekasi, dan berapapun di manapun di muka bumi ini.

Tapi, benarkan kita telah bertaqwa. Sehingga layak mendapatkan ampunan Allah setelah shaum Ramadhan?

Saya mengamati sebagian besar umat Islam, bergembira menyambut panggilan Allah selama bulan Ramadhan ini. Mereka bersegera menjemput ampunan itu. Masjid penuh. Adzan selalu bersambut. Maghrib, Isya dan Subuh adalah saat-saat yang tiba-tiba menjadi indah di masjid-masjid kita di bulan ini.

Maghrib, mereka tunda makanan enak.
Karena air putih dan beberapa butir kurma sudah cukup melepaskan lapar dahaga. Apalagi ada es buah. Lalu bersegera shalat berjamaah di masjid.

Isya’, lupakan acara TV yang makin kacau dan liberal. Selama bulan Ramadhan ini pasti banyak yang tertinggal alur cerita sinetron. Dan tak merasa rugi! Karena panggilan Allah lebih menarik. Bersegaralah mereka mengisi shaf-shafnya. Sehingga masjid terasa sempit.

Tak hanya shalat Isya’, tarawih dengan bacaan tartil dan tuma’ninah terasa kian indahnya. Membawa mereka mi’raj ke langit Allah. Ceramah tarawihpun menyirami dan menghidupkan kembali pojok-pojok hati yang mulai kering dan layu.

Setelah itu malam-malamnyapun diisi dengan tilawah al Quran. Di masjid maupun di rumah. Demi mengejar target menghatamkan Al Quran. Al Quran menjadi bacaan utama di bulan ini.

Subuh,.... oh subuh yang selama ini sepi masjidku.
Terasa seperti sore hari yang benderang. Bergegas mereka memenuhi seruan sempurna sang muadzin. Wajahnyapun cerah berseri, tak ada gelayut kantuk. Selama ini dua shaf sudah sangat menggembirakan. Kali ini seluruh shaf masjid terisi penuh! Subhanallah.

Mereka bersegera memenuhi panggilan Allah. Melaksanakan perintah-perintah-Nya. Demi mendapatkan ampunannya. Karena bulan ini adalah bulan maghfirah. Ini adalah sebagian tanda-tanda ketaqwaan itu.

Ada lagi!
Saya melihatnya!
Apa lagi?

Here we go. Baca ayat selanjutnya...... Jangan lupa pula baca pula artinya, kalau kita belum paham bahasa Arab.

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Di bulan ini, kas masjidku melonjak tinggi. Setiap hari 600-700 ribu rupiah mengalir ke dalam kotak amal yang beredar. Rekor tertinggi adalah 935 ribu. Pada tanggal banyak karyawan menerima THR. Subhanallah. Dalam lapang dan sempit mereka berinfak. Bahkan sampai ketika sebagian jamaah mulai pulang kampung, infak yang masuk masih di atas 500 ribu.

Selain itu?

Di bulan ini kehidupan menjadi indah. Karena tak ada lagi amarah yang meledak-ledak. Menahan amarah begitu mudahnya. Islah juga menjadi mudah. Saling paham memudahkan mereka saling memaafkan. Saking indahnya sehingga Allah memuji mereka dengan firmannya Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Ada lagi? Ya. Ciri-ciri ketaqwaan itu ada lagi pada para shoimin. Seperti digambarkan Allah pada ayat selanjutnya. Yaitu ayat 135:

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.

Oh, subhanallah. Coba saksikan diri kita. Adakah kita yang terbebas dari kesalahan dan mendholimi diri sendiri? Lalu di bulan ini, tiba-tiba kita bersimpuh di masjid-masjid Allah. Banyak mengingat-Nya dan memohon ampunannya.

Asyhadu an laa ilaaha illa Allah
Astaghfirullaah
As’alukal jannata
wa a’uudzubika minannaar.

Terdengar dzikir ini dari masjid tetangga. Lalu di masjid yang lain sayup-sayup terdengar pula:

Allahumma innaka ‘afuwwun
Tuhibbul ‘afwaa fa’fu ‘anna….

Rasanya tidak ada shoimin yang tidak mohon ampun pada bulan ini. Sealim apapun ia. Karena saat ini Allah justru terasa sangat dekat. Karena saat ini level kualitas ruhiyah kita berada pada derajat optimal. Berada pada frekuensi yang sama dengan ’frukuensi’ ilahiyah.

Ampunan dimohonkan. Pasti karena kesadaran akan kesalahan yang telah dilakukan. Salah meniti jalan yang menyimpang. Salah berfikir dan menafsir ayat-ayat Allah. Salah menempatkan arogansi pribadi di atas firman-Nya. Salah mengkotak-kotakkan area kekuasaan. Di mana ada kotak kekuasaan manusia. Dan di kotak lain ada kekuasaan Allah.

Tiba-tiba kini terasa dengan kesadaran fitrahnya: Bahwa semua kotak itu ada dalam genggaman kekuasaan Allah Azza Wa Jalla.

Maka di samping mohon ampun atas segala dosa, para shoimin berjanji di dalam lubuk hati terdalam: mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu di bulan-bulan selanjutnya.

Benar kan saya tidak ge-er? Aroma ketaqwaan itu telah ada pada diri kita. Para shoimin.
Semoga, dengan terus menjaga ma’iyatullah, kebersamaan dengan Allah, kita mampu mempertahankan ketaqwaan itu di bulan-bulan selanjutnya. Hingga Ramadhan tahun depan. ..... Atau ..... hingga ajal menjelang.

[Dalam hatiku sayup terdengar firman Allah

يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (QS. Ali Imran : 102)]

Amiin.............

Cikarang Baru, 29 Ramadhan 1429 H/ 29 September 2008

Choirul Asyhar, Islamic Motivation

Jumat, 26 September 2008

PKS Piyungan: Sesepuh PDIP Semangati Kader PKS

Reporter: Abu Hasan

SANDEYAN SRIMULYO: Ahad 14/9/08 - "Saya getun dan kecewa. Setelah didukung dan diperjuangkan untuk jadi anggota dewan, tapi setelah duduk jadi anggota dewan malah mengkhianati rakyat dengan korupsi. Maka saya tidak mau lagi mendukung partai A. Dan alhamdulillah, saya melihat tidak ada satupun anggota dewan PKS yang `disidang' pengadilan korupsi, maka saya dukung PKS," dengan tegas Bapak H. Sadiran menyampaikan sambutan dalam acara Buka Bersama Kordus se-kecamatan Piyungan, Ahad (14/9).

"Namun, kalau hanya kita yang hadir disini saja yang mendukung PKS, maka PKS tidak akan menang. Oleh karenanya, mari kita yang hadir disini mengajak warga dusun kita masing-masing untuk memilih PKS. Istilah lamanya: se-kasur, se-dapur, se-sumur kita ajak ke PKS," sambung mantan sesepuh PDIP Piyungan ini yang disambut tepuk tangan hadirin.

Acara yang digelar DPC PKS Piyungan, Ahad kemarin, bertambah `panas' dengan taujih (tepatnya orasi politik) yang disampaikan Bapak Tugiman, mantan sesepuh Golkar Piyungan.

"Saya ketika tiba ditempat ini sempat deg-degan melihat Bapak H.Sadiran hadir juga di acara ini. Saya awalnya khawatir, kalau H. Sadiran akan mempromosikan partai lain. Namun, syukur wal hamdulillah, beliau malah mendukung dan memperjuangkan PKS. Allahu Akbar," demikian Bapak Tugiman mengawali taujih buka bersama.

Sekitar seratus dua puluhan peserta, yang mayoritas adalah bapak-bapak kordus (Koordinator PKS tingkat dusun) menghadiri acara yang digelar di halaman Toko Besi Sandeyan, Srimulyo Piyungan Bantul D.I. Yogyakarta. Acara tahunan ini bisa terselenggara berkat `kebaikan' Bu Ida, pemilik Toko Besi Sandeyan, yang setiap tahun menjadi donatur ifthor bersama PKS Piyungan. Beliau, yang bersuamikan pengusaha China Muslim, sudah lama simpati dan mendukung perjuangan PKS.

Alhamdulillah, pencapaian target acara Buka Bersama Kordus ini sukses.
Baik dari segi kehadiran peserta, isi acara yang mampu membakar semangat para kordus yang hanya simpatisan PKS dan bukan kader terbina, maupun dari sisi `menu ifthor' yang tergolong mewah bagi para kader.

http://pkspiyungan.blogspot.com/2008/09/sesepuh-pdip-semangati-kader-pks.html

PKS Selalu Kembalikan Uang Gratifikasi Ke KPK

Rp 1,2 M ke KPK, Pimpinan Komisi IV Akui Sering Terima Uang


Indra Subagja - detikNews

Jakarta - Di persidangan Al Amin Nur Nasution terpapar fakta. Mayoritas, atau 50 anggota Komisi IV DPR menerima suap dari berbagai kasus hutan. Antara lain Tanjung Api-api, Sumsel dan Bintan, Riau. Pimpinan Komisi IV membenarkan pihaknya memang sering menerima uang.

"Yang jelas memang saya sering menerima uang yang termasuk kategori gratifikasi. Tapi semua sudah saya kembalikan ke KPK," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR Suswono saat dihubungi via telepon, Selasa (23/8/2008).

Total yang dikembalikan politisi PKS ini mencapai angka Rp 1,2 miliar dalam 11 kali pemberian. "Jadi kalau rekaman yang diputar di persidangan di Tipikor itu memang fakta, itu memprihatinkan. Sebenarnya keputusan yang dilakukan DPR itu kewajiban, tidak perlu ada transaksi," jelasnya.

Apakah dirinya pernah mendengar adanya transaksi? "Ada isu-isu yang muncul, kadang terdengar samar seperti itu. Saya juga sering mengingatkan teman-teman, itu tidak boleh," imbuhnya.

Sebagai contohnya, Suswono mengaku pernah menerima uang Rp 300 juta untuk kasus Tanjung Api-api, yang diberikan pimpinan Komisi IV saat itu yakni Yusuf E Faishal yang kini telah menjadi tersangka.

Dia juga mengaku pernah mendengar, kolega-koleganya membentuk sebuah tim bernama gegana yang disinyalir guna meminta uang seperti itu ke pengusaha.

"Siapa anggotanya tidak tahu pasti. Ada teman yang sering memanfaatkan persoalan yang diputuskan untuk negoisasi. Nama gegana juga mendengarnya dari pengusaha yang pernah dimintai sesuatu. Ini cukup memprihatinkan," urainya.

Dia menuturkan ada 52 wakil rakyat yang duduk di Komisi IV DPR. Dan ada 4 anggota fraksi PKS, yakni Al Ustadz Syamsul Hilal, Al Ustadz Djalaludin Asy Syatibi, Umung Anwar Sanusi, dan Tamsil Linrung. Dan semuanya mereka telah mengembalikan uang ke KPK.

"Kita fraksi PKS menerima dan sudah dikembalikan. Kebijakan partai tidak boleh menerima, karena itu fraksi memerintahkan menyerahkannya ke KPK," tandasnya.

Apakah Anda tahu bila semua anggota komisi kehutanan mendapatkan gratifikasi. "Kita tidak tahu persis, karena kita tidak menyaksikan," tandasnya. (ndr/iy)

Source :
http://www.detiknews.com/read/2008/09/23/125830/1010959/10/pimpinan-komisi-iv-akui-sering-terima-uang

Minggu, 21 September 2008

Bintang Nur Wahid Makin Terang

Survei Lembaga Riset Informasi (LRI) menyebutkan Nur Wahid merupakan capres muda terpopuler yang pilihan masyarakat. Ia mendapatkan 41,8% suara. Dia berada jauh di atas Rizal Mallarangeng dengan 13,6%.

INILAH.COM, Jakarta - Popularitas mantan Presiden PKS, Al Ustadz DR. H. Hidayat Nur Wahid, MA., Lc., makin tinggi saja. Dia jadi calon presiden kalangan muda terpopuler. Beranikah PKS mengusung Ketua MPR itu maju ke medan perang tahun depan?

Ini memang belum murni pilihan rakyat. Ini angka yang disodorkan hasil survei. Tapi, gejala ini menandai perkembangan baru popularitas politisi PKS itu. Jika PKS bisa mengakomodir kaum intelektual dan aktivis serta masyarakat profesional di luar partai, bisa jadi Nur Wahid bakal lebih cemerlang.

Survei Lembaga Riset Informasi (LRI) menyebutkan Nur Wahid merupakan capres muda terpopuler yang pilihan masyarakat. Ia mendapatkan 41,8% suara dari total 2.400 responden jajak pendapat yang dilakukan di 33 provinsi sepanjang 25 Agustus-7 September 2008.

Dia berada jauh di atas Rizal Mallarangeng dengan 13,6%. Menteri Keuangann Sir Mulyani juga dianggap sebagai tokoh muda yang populer. Dia mendapatkan 9,8%, diikuti Pramono Anung 4,9%. Sementara Presiden PKS Tifatul Sembiring, Rektor UI Gumilar Rusliwa Soemantri, Yuddy Chrisnandi, Fajroel Rahman dan Zulkifli Hasan masing-masing di angka 1%.

Peluang Nur Wahid menjadi capres terbilang besar. Sebab, dari kalangan internal partai, tampaknya Nur Wahid takkan mendapat ganjalan berarti. Hampir semua persyaratan telah dipenuhinya. Satu-satunya ganjalan berasal dari persoalan 'eksternal', yakni perolehan suara PKS pada pemilu legislatif 2009. Artinya, jika meraih suara minimal 20%, PKS akan mengajukan calon sendiri.

Menurut Zulkieflimansyah, politikus PKS, hasil survei LRI memang tidak terlalu mengagetkan buat PKS. Pasalnya, selama ini Nur Wahid merupakan figur yang kuat. Selain itu, dia dipandang sudah banyak berkorban untuk PKS. Dia termasuk salah satu pembangun partai dari awal. Wajar jika dia mendapatkan hasil yang maksimal sekarang dan di masa-masa yang akan datang.

Di era kepemimpinan Nur Wahid, PKS merebut suara pada Pemilu 2004 dengan 7% suara. Meyakinkan untuk partai baru. Angka itu melonjak tajam dibanding sekitar 1,5% suara Partai Keadilan (PK) pada Pemilu 1999. PKS kian percaya diri berkat keberhasilan Nur Wahid memimpin parpol ini.

Karena itu, bagi pengganti Nur Wahid, yakni Tifatul Sembiring, perkembangan ini merupakan angin segar. Dan Tifatul musti mendorong partainya agar meraih suara lebih banyak lagi dibanding pemilu 2009 agar bintang Hidayat kian menjulang.

PKS juga harus konsisten dan konsekuen dalam mengambil sikap antikorupsi, selain bersih, profesional, dan perduli. Pada akhirnya, perkembangan PKS akan tergantung dari kinerja para politisi, pengurus, aktivis, serta jemaah tablignya yang menyebar di seantero nusantara.

"Hari depan PKS tergantung dari keberhasilan para kadernya untuk konsisten dan konsekuen serta komit kepada rakyat kecil yang memerlukan pemberdayaan," kata Ray Rangkuti, Direktur LIMA, sebuah LSM anak muda.


http://inilah.com/berita/politik/2008/09/17/50145/bintang-nur-wahid-makin-terang/

Pengirim: Ningsih Update: 17/09/2008 Oleh: Ningsih

Source : http://www.pks.or.id/v2/index.php?op=isi
<http://www.pks.or.id/v2/index.php?op=isi&id=5921>

Senin, 15 September 2008

PKS Pakistan: Bedah Buku "Memperjuangkan Masyarakat Madani"

Sementara itu Ust.Hendri Tanjung dalam makalahnya yang berjudul "How to run Ekonomi Syariah?" menyampaikan bahwa PKS termasuk partai yang cukup berani dengan mengangkat Ekonomi Syariah sebagai solusi alternatif terhadap berbagai persoalan ekonomi di negeri kita.

PK-Sejahtera Online: Dalam rangka sosialisasi ide-ide masyarakat madani PIP PKS Pakistan mengadakan acara bedah buku "Memperjuangkan Masyarakat Madani" yang menandai berakhirnya "Program Daurah Summer 2008 PIP PKS Pakistan" setelah tiga bulan lamanya di Islamabad (9/9).

Acara yang bertempat di kediaman salah seorang fungsionaris PKS Pakistan ini dihadiri oleh mayoritas mahasiswa/i dari International Islamic University Islamabad. Dengan mendatangkan tiga orang pemakalah yaitu, Ust.Muhammad Niam,LLM.Mahasiswa S3 Fakultas Syariah &Law IIUI,Ust.Hendri Tanjung,Mphil.Mahasiswa S3 Fakultas Ekonomi IIUI,serta Ust.Abdul Kholik
Saman,M.Phil.Mahasiswa Pasca Sarjana Facultas Ushuluddin IIUI.

Setiap pemakalah memaparkan isi buku dari sudut pandang dan latar belakang akademik masimg-masing. Pemakalah Pertama Ust.Muhammad Niam memaparkan berbagai problematika sosial yang terjadi di masyarakat seperti rentannya konflik antar agama dan etnis,rendahnya tingkat pendidikan masyarakat serta mewabahnya penyakit kkn,asusila,kriminalitas yang merupakan bukti telah bergesernya nilai-nilai luhur agama dan budaya bangsa.Dalam buku ini lanjut beliau, PKS berusaha menawarkan solusi yang bersifat integral yaitu mengajak masyarakat untuk kembali kepada nilai-nilai luhur yang dilandasi atas agama
dan moral.

Sementara itu Ust.Hendri Tanjung dalam makalahnya yang berjudul "How to run Ekonomi Syariah?" menyampaikan bahwa PKS termasuk partai yang cukup berani dengan mengangkat Ekonomi Syariah sebagai solusi alternatif terhadap berbagai persoalan ekonomi di negeri kita. Praktisi Ekonomi Islam yang juga menjadi Dosen Tidak Tetap di IIUI ini menambahkan,pada dasarnya setiap partai memiliki kesamaan dalam misi yang bersifat normatif tak terkecuali
PKS,akan tetapi PKS meyakini Ekonomi Syariah mampu memberikan kontribusi strategis untuk melaksanakan misi-misi tersebut.

Sementara Ust.Abdul Kholik Saman yang membedah buku dari sisi dakwah,memaparkan dengan gamblang alasan mengapa PKS menyematkan dirinya sebagai Partai dakwah. Dalam makalahnya yang berjudul PKS: Partai Dakwah, mantan Ketua PKS Pakistan ini juga menjabarkan tahapan-tahapan dakwah yang ditempuh oleh PKS mulai dari fase pendirian dan pembentukan organisasi (Mihwar Tanzimi),fase pembentukan basis sosial masyarakat (Mihwar
Sya'bi),fase dakwah struktural (Mihwar Muassasi) serta fase peyanan masyarakat di tingkat negara (Mihwar dauly).

Kegiatan yang berlangsung selepas sholat ashar,ditutup dengan serangkain acara seperti penyerahan sertifikat kepada para pembicara oleh Ust.E.Hanafiah,BA selaku Ketua PKS Pakistan dan di akhiri dengan buka puasa bersama.
(Hifni)

Source : http://www.pks.or.id/v2/index.php?op=isi <http://www.pks.or.id/v2/index.php?op=isi&id=5891>

Kamis, 11 September 2008

PKS Malaysia: PKS Partainya Para TKI

PK-Sejahtera Online: Bulan puasa bukan alasan aktivitas kampanye menurun, justru makin membuat bertambah semangat. Hal ini yang dirasakan kader PKS di Malaysia. Momen pengajian dan buka puasa bersama yang diselenggarakan oleh majlis ta’lim TKI pun dijadikan sarana untuk rekrutmen.

Berangkat dari kediaman Pak Ambang, salah seorang kader PKS yang sudah menetap 20 tahun di Malaysia, tim yang berjumlah 10 orang berkonvoi menggunakan tiga mobil, selama kurang lebih satu jam perjalanan menempuh kawasan berbukit dan berkelok di UluYam, menuju sebuah kilang di kawasan Rawang - sekitar 30 KM dari Kuala Lumpur ke arah Ipoh.

"Niat kita berkenalan dan silaturahim. Tempat yang jauh bukan masalah. Pahalanya kan jadi lebih besar," kata salah seorang kader sambil memperhatikan arah jalan agar tak tersesat. Tempat yang dituju adalah sebuah rumah yang berada di belakang pabrik pemproses getah karet. Di sana sekitar 35 orang tenaga kerja Indonesia sudah menunggu.

****

"Politik adalah bagian dari ajaran Islam. Jangan batasi pengajian hanya sebagai tempat menambah ilmu tanpa memahami situasi politik nyata di sekitar kita," papar Ustadz Abu Aufa ketika menyampaikan materi Syumuliyatul Islam.

"Dari bangun tidur, mandi, makan, keluar rumah, semua ada aturannya dalam Islam. Sudah pasti Islam juga mengandung ajaran tentang bagaimana mengatur negara," tegas ustadz tersebut secara jelas dan rinci.

Dalam sesi perkenalan dapat diketahui bahwah para pekerja tersebut rata-rata telah bekerja selama 5 tahun dan mayoritas berasal dari Jawa Tengah. Terlihat raut muka mereka yang tersenyum senang dengan kehadiran para kader PKS dengan profesi yang beragam. Ada yang bekerja sebagai ekspatriat, mahasiswa, bahkan supir taksi (IC Merah).

"Kerjaan sih gak ada habisnya. Walau sibuk, kami memang sengaja mengkhususkan hari ini untuk buat pengajian. Supaya gak stress," Kata salah seorang pekerja mengawali obrolannya.

"Saya jarang ke Kuala Lumpur. Jadi nggak tahu apa-apa berita di sana. Apalagi berita Indonesia," Kata seorang pekerja lainnya yang sudah 6 tahun bekerja di sini. Lokasi para pekerja memang agak jauh dari pusat kota Rawang, bahkan terpencil.

Menjelang masuk waktu Maghrib, makanan kecil untuk berbuka mulai mengalir ke depan hadirin. Presentasi dihentikan sejenak ketika berkumandang azan maghrib. Selepas berbuka dan sholat maghrib berjamaah, presentasi dilanjutkan kembali dengan menanyangkan film dokumenter kondisi Indonesia serta profil PKS.

Mas Guritno seorang mahasiswa jurusan sejarah di Universiti Malaya memandu acara sambil menjelaskan latar belakang berdirinya PKS. "Dengan pengajian kita bisa jadi orang baik. Tapi kurang membawa perubahan buat negara kita. Karena perubahan itu mesti juga mengubah kepemimpinan negara. Dan itu hanya melalui pemilu dengan memilih partai dan caleg yang bersih, peduli dan profesional,

" ujarnya.

"Mudah saja memilih partai yang tepat. Cari yang tidak pernah berpecah, tidak ada anggotanya yang terlibat korupsi, dan selalu melakukan aksi-aksi nyata di masyarakat, " tuturnya.lebih lanjut.

Presentasi mengenai Syumuliyyatul Islam dan Profil PKS berakhir sewaktu dengan datangnya waktu Isya, acara kemudian dilanjutkan dengan sholat Isya dan tarawih berjama'ah yg dipimpin oleh Ust. Ali. Selepas sholat Tarawih, makanan besar pun keluar dari dapur rumah pekerja tersebut.

Sambil menikmati hidangan yang merupakan hasil masakan para pekerja, mereka dengan tekun memperhatikan film-film kampanye PKS yangg ditayangkan melalui LCD. Semangat mereka semakin kuat melihat para artis dan orang-orang terkenal yang ada di film tersebut mengomentari PKS dan perjuangan kader-kadernya..

"Sekarang kita tambah yakin PKS memang partainya para TKI dan wong cilik. Moga nasib kami jadi lebih baik dengan mendukung PKS. Mohon diinformasikan kepada kami caranya agar kami bisa ikut memilih no.8 pada bulan April nanti," tanya salah seorang pekerja.

Jam menunjukkan waktu yang sudah larut. Terbayang perjalanan pulang yang masih jauh. Tapi semua merasa puas dengan silaturahim ini. Semoga dukungan para TKI ini makin menambah semangat kader PKS di Malaysia menyongsong kemenangan. (pks malaysia)

Posted: 10 Sep 2008 05:54 PM CDT
http://feeds.feedburner.com/~r/duniapks/~3/389089011/pks-partainya-tki.html