Selasa, 09 Desember 2008

Qurban 27 Ekor Sapi

Berita dari Klaten ini dirilis oleh www.tribunjabar.co.id. Bahwa Ustadz Hidayat Nur Wahid berqurban 27 ekor sapi untuk dibagikan ke beberapa tempat di Klaten. Memang, tiada amal yang paling mulia pada hari nahr kecuali menyembelih hewan qurban.

Dari asal kata qaruba- yaqrabu- qurbaanan, maknanya adalah upaya mendekatkan diri kepada Allah. Dengan amalan yang telah disunnahkan oleh Nabi Ibrahim a.s. yang lalu dilanjutkan oleh Nabi Muhammad SAW. Mendekatkan diri kepada Allah adalah jalan tazkiyatun nafs. Mensucikan diri demi pengembangan diri menuju jiwa yang bersih bersanda kepada Allah dengan meninggalkan kekotoran dan kemaksiyatan.

Yang berqurban diutamakan menyembelih sendiri hewan qurbannya. Ustadz Hidayat pun melakukan itu. Kemahiran menyembelih hewan kurban, ternyata sudah turunan sang ayah Ketua MPR Hidayat Nurwahid itu. Karena itu pada pelaksanaan Idul Adha kali ini tanpa ragu mantan Presiden PKS itu menyembelih langsung sapi yang ia kurbankan. Hal ini diungkapkan oleh sekertaris pribadi Hidayat Nurwahid, Hartono Igiputro kepada Persda Network, Senin (8/12).

"Pak Hidayat Nur Wahid menghunus golok, lalu menggorok leher sapi di halaman Masjid Agung Klaten, Jawa Tengah. Darah segar kemudian tertumpah.Tunailah sudah sunnah berkurban yang diawali Nabi Ibrahim dan dilanjutkan oleh Nabi Muhammad dan para pengikutnya," Hartono menggambarkan saat pertama kali Hidayat akan menyembelih beberapa ekor sapi kurban.

Ustadz Hidayat Nur Wahid tidak hanya menyembelih hewan kurban di Mesjid Agung Klaten saja. Di halaman rumahnya, di Kebondalem Kidul, Prambanan. Sapi yang disembelih adalah sapi metal yang gemuk dan besar. Total hewan kurban yang ia kurbankan sebanyak 27 ekor sapi dan dibagikan di beberapa tempat di Klaten.

Insya Allah ini adalah bentuk syukur Ustadz kepada Allah dengan berqurban dan berkhidmat untuk masyarakat di beberapa tempat di daerah kelahirannya.

Sebagian dikutip dari: www.tribunjabar.co.id

Tidak ada komentar: