Kamis, 23 Oktober 2008

Kalau SBY turunkan Harga BBM, usulkan masuk MURI

Harga BBM naik karena UU Migas memungkinkan pemerintah menaikkannya jika harga minyak dunia mencapai USD 100 lebih. Lha, sekarang harga minyak dunia turun.... ya opo , rek konsekuensinya menurut UU tersebut? - (ca)

berita terkait:

Hidayat Nurwahid Gulirkan Wacana Penurunan

"Pemerintah perlu berlaku arif dan menurunkan harga BBM," kata Hidayat Nur Wahid usai menghadiri halal bihalal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kalimantan Barat di Pontianak, Kamis.

Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan, wacana penurunan harga BBM bersubsidi di dalam negeri perlu terus digulirkan untuk menyesuaikan dengan harga minyak mentah di pasar internasional.

"Pemerintah perlu berlaku arif dan menurunkan harga BBM," kata Hidayat Nur Wahid usai menghadiri halal bihalal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kalimantan Barat di Pontianak, Kamis.

Namun, lanjut dia, perlu dicermati pula secara terus-menerus karena permasalahan tidak hanya terkait dengan harga BBM turun, tetapi masalah global yang terjadi saat ini merusak tatanan ekonomi dunia. "Penurunan itu sambil mewaspadai gejolak yang terjadi di tingkat global," kata Hidayat Nur Wahid.

Ia mengaku sangat mendukung penurunan harga BBM dalam negeri karena di tingkat global harganya juga terus mengalami penurunan. "Saya kira penting untuk terus diwacanakan dan komitmen pemerintah melakukannya," kata dia.

Ia juga menuding krisis keuangan global yang terjadi saat ini karena sikap Presiden Amerika Serikat Goerge Walker Bush yang membiarkan liberalisasi pasar terlalu bebas.

"Ini kesalahan rakyat Amerika Serikat dalam memilih pemimpin," katanya. Kesalahan itu membuat tragedi di berbagai belahan dunia, antara lain kekacauan yang melanda Irak hingga sekarang.

Harga minyak mentah telah mengalami penurunan lebih dari 50 persen sejak harga mencapai rekor tinggi di atas 147 dolar pada Juli lalu, terutama disebabkan kekhawatiran permintaan energi dari negara-negara industri maju yang tengah mengalami pelemahan pertumbuhan ekonominya, seperti Amerika Serikat.

Tidak ada komentar: